
Seorang anak perempuan yang bernama Marwah Asyifa
Fadillah, umur 3 tahun, yang masih sekolah di paud, yang tinggal bersama kedua
oarang tuanya dan satu orang perempuan kakanya. Dia adalah adikku, adik aku
satu-satunya yang paling cantik.
Ya aku akuin dia memang cantik sekali bahkan cantik banget beda ya sama aku. Aku dan adikku terpaut jauh banget yaitu kami terpaut 15 tahun. Saat aku baru masuk smk dan diapun lahir untuk pertama kalinya di dunia yang indah ini. dia kahir dengan berat badan 2,8 kg, dengan panjang 51 cm. Dengan kulit yang merah jambu dia lahir dan di masukin ke dalam incubator dia lahir tepat di malam jum’at saat adzan magrib dan disaat hujan deras. Dia lahir pasien satu-satunya di rumah sakit Cibinong yang mungkin tidak perlu di sebutkan nama rumah sakitnya apa.

Ya aku akuin dia memang cantik sekali bahkan cantik banget beda ya sama aku. Aku dan adikku terpaut jauh banget yaitu kami terpaut 15 tahun. Saat aku baru masuk smk dan diapun lahir untuk pertama kalinya di dunia yang indah ini. dia kahir dengan berat badan 2,8 kg, dengan panjang 51 cm. Dengan kulit yang merah jambu dia lahir dan di masukin ke dalam incubator dia lahir tepat di malam jum’at saat adzan magrib dan disaat hujan deras. Dia lahir pasien satu-satunya di rumah sakit Cibinong yang mungkin tidak perlu di sebutkan nama rumah sakitnya apa.

Aku adalah kaka dari Marwah.
Menurutku dia sangat-sangat lincah, pintar dan cantik sekali. Dia satu-satunya
cucu dari nenek yang mirip dengan nenekku. Mirip seperti orang cina, berkulit
putih, dan berambut coklat dengan ikal bawah dan juga lembut banget rambutnya.
Pipinya tembem, bulu matanya hitam tebal dan letik banget, punya mata yang
indah, bibir yang engga tabal dan juga tidak tipis, postur badan yang tinggi,
dan dia sangat-sangat cerewet.
Dia selalu menjadi pusat perhatian
keluarga besar ayah maupun mamah karna tingkah lucunya itu, cerewetnya juga dan
karna cantiknya juga. aku bersyukur mempunyai adik sangat-sangat cantik dan
juga cerdas seperti dia. Dia yang sekarang menjadi prioritas aku untuk mencapai
cita-cita atau impian aku. Dan karna dia juga aku masih bertahan untuk terus
berjuang mengapai impian aku dan cita-citaku. Karna aku ingin sekali
menyekolahkan dia hingga sampai sarjana nanti. Dan aku ingin membuat dia
menjadi seorang dokter yang profesional dan juga handal. Itulah cita-cita
terbesarku setelah kedua orang tua.
Semoga dia sehat selalu, bahagia selalu,pintar selalu, menjadi kebanggaan keluarga, dapat diandalkan dalam keluarga maupun negara, dapat menjadi manusia yang berguna di negaranya. Amin...






Tidak ada komentar:
Posting Komentar